Postingan

ketika ku miliki ratusan juta waktu.

Kasihan ya, aku akan mengkasihani diriku jika aku menjadi org lain, masalahnya aku tidak pernah tahu rasanya menjadi orang lain.  aku betulan sedih atas diriku yang sebenarnya kehilangan banyak hal, yang lebih tepatnya seribu  kesempatan...  kesempatan waktu, kesempatan untuk mengenal lebih dekat atau mungkin lebih cepat, kesempatan lebih maju..  walaupun sebenarnya aku juga tidak tahu lebih baik mana langkahku dulu atau langkah yang tak pernah kupilih...  namun yang pasti luka di hidupku membangun jiwaku sebagai jiwa yang tidak terlalu lemah dengan rasa apapun, terlalu banyak hal bahkan yang bisa aku atasi dengan satu tarikan nafas, 1000 jalan keluar bisa terlintas di kepala ku saat di hadang raksasa bahkan tornado besar, aku rasa aku betulan tangguh daripada orang orang yang punya tanggung jawab untuk keliling lapangan di kampus 90x di  malam-malam yang mereka pilih, tentunya belum tentu benar karena aku belum pernah menjadi mereka.  aku juga sangat bersyukur atas kepunyaan ku sekara

biarkan kepala ku diam.

Kepala ku dengan rambut nya yang jatuh menjambak setiap hari.  Isinya bercabang banyak sampai 1000 atau mungkin 20.000 cabang.  Mereka bergemuruh layaknya titik hujan yang jatuh bebas dan menggenangi. Aku pusing 70x keliling belum bisa menjawab satu satu.  Biar kepala ku diam sepertinya harus di celupkan ke dalam es lembut di Antartika sana agar darah ku membeku dan menghentikan detak jantung ku.